Gini nih Pola Kerja "Gila" Karyawan di Perusahaan Periklanan -
Kabar
meninggalnya Mita Diran, seorang copywriter Indonesia, mengejutkan
banyak pihak. Sebab, ia dikabarkan meninggal dunia setelah bekerja
selama 30 jam.
Pekerja
kreatif memang menuntut kerja keras dan tanggung jawab besar. Situs web
Creative Pool menjabarkan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh
pekerja kreatif. Dalam situs tersebut tertulis, seorang copywriter
dituntut untuk bekerja mulai Senin hingga Jumat, dan dapat diperpanjang
hingga malam hari dan akhir pekan.
Hal
itu diakui juga oleh A, salah seorang desain grafis di salah satu
perusahaan periklanan di Jakarta. Ia menuturkan, bekerja di sebuah
perusahaan periklanan, biasanya memang tidak memiliki jam kerja baku.
Saat
harus mengerjakan sebuah proyek, dalam satu hari mereka bisa bekerja
selama 10 hingga 11 jam. Padahal dalam satu hari saja, ia bisa
mengerjakan dua hingga tiga proyek.
"Itu
lebih ke tanggung jawab sama perusahaan dan merek yang kita pegang
juga. Karena kerjaan kita kan kejar target," ujarnya saat dihubungi
VIVAlife.
Dari
jam kerja yang panjang itu, ia mengaku hanya menggunakan waktu
istirahat selama satu jam. Bukan hanya jam kerja yang panjang, A juga
mengatakan bahwa jika proyek yang dikerjakan sudah mendekati deadline,
akhir pekan pun ia gunakan untuk bekerja.
Rasa
lelah yang berlebihan dan pola makan yang tidak teratur, menjadi hal
yang biasa bagi para pekerja kreatif. Tak heran, jika berbagai penyakit
seringkali menghampiri dirinya. Diakui A, ia baru saja keluar dari rumah
sakit karena penyakit maag yang dideritanya.
Meski
demikain, bekerja di perusahaan periklanan tetap memiliki suka duka.
Sebagai pekerja kreatif, ia memang lebih senang menghabiskan waktu lebih
lama untuk bekerja, agar dapat memiliki waktu yang lebih lama juga
untuk berlibur.
"Jadi
misalnya targetnya dua minggu, itu dikerjain buru-buru. Ternyata dalam
satu minggu bisa selesai, sisa satu minggunya, bisa santai-santai,"
ujarnya.
Hal
senada juga diungkapkan seorang mantan karyawan di sebuah perusahaan
periklanan, Wulan. Ia menuturkan bahwa tidak ada jam kerja di dunia
iklan. Meski perusahaan menerapkan jam kantor, namun kenyataannya para
karyawan tetap bekerja hingga malam.
"Bahkan
kalau pitching bisa tidak pulang 1-2 hari. Sabtu dan Minggu juga masih
kerja. Jadi dikejar terus biar cepat selesai," ucap Wulan.
Ia
menjelaskan, untuk satu proyek biasanya diberikan waktu hingga dua
pekan. Pekan pertama, karyawan akan melakukan brainstorming dan menyusun
target. Pekan kedua baru mengeksekusi proyek.
Pekerjaan
akan lebih berat ketika memasuki bulan puasa. Saat itu, karyawan bisa
bekerja dari pukul 9 pagi hingga 4 subuh keesokan harinya.
"Rekan kerja saya sampai masuk rumah sakit karena tifus," katanya.
Menurut
Wulan, pola kerja ini terjadi karena atasan tidak bisa menolak dengan
tegas keinginan atau tawaran klien. Akibatnya, karyawan harus menanggung
beban kerja yang besar.
"Kami ditekan dari klien dan akhirnya karyawan yang harus bekerja keras," ucap Wulan. (eh)