Kami pun meminta Charis yang menjalankan program Satu Hari Satu Foto Danau Toba untuk menggali kembali koleksi foto di komputernya dan menemukan foto modern dari beberapa foto yang kami ambil dari akun Koleksi hitam/putih foto² Sejarah & Budaya - Sumatera Utara di Facebook. Berikut ini hasilnya:
1. Hutaginjang
Charis mengatakan, jika melihat kedua foto ini kita dapat melihat bahwa dulu daratan dan perbukitan yang mengelilingi Danau Toba cukup gundul. Belakangan, berbagai perusahaan yang dibawa kolonialis melakukan program penghutanan dengan memperbanyak penanaman pinus.
Foto daerah Muara ini diambil dari Desa Hutaginjang yang saat ini banyak ditumbuhi menara-menara pemancar perusahaan telekomunikasi. Pemerintah juga telah membuat tempat singgah yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan. Selain itu penyewaan paralayang juga mulai tumbuh.
2. Air Terjun Sipisopiso
Dengan tinggi 120 meter, Sipiso-piso adalah air terjun paling tinggi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan foto tahun 2014 di sebelah kanan, pada foto yang diambil sekitar tanggal 1927-1971, nampak di sekitar tubir jurang dan bukit di atasnya masih relatif kosong dan belum diusahai oleh masyarakat.
"Waktu foto ini diambil dulu mungkin air terjun ini masih dianggap mistis. Mungkin juga tidak banyak orang yang berani turun ke bawah air terjun," katanya.
Sekarang air terjun yang langsung mengalir ke Danau Toba ini sudah ramai dikunjungi. Jika ingin lebih dekat dengan air terjun, kita harus menapaki tangga sepanjang kira-kira 1 kilometer. Saat turun ke bawah, kita bisa menengok ke belakang dan melihat Danau Toba. Rasa capai karena seperti telah menapaki ribuan anak tangga langsung hilang jika kita sudah sampai di kaki air terjun dan merasakan kemegahan Sipisopiso.
3. Tigaras
Dengan tinggi 120 meter, Sipiso-piso adalah air terjun paling tinggi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan foto tahun 2014 di sebelah kanan, pada foto yang diambil sekitar tanggal 1927-1971, nampak di sekitar tubir jurang dan bukit di atasnya masih relatif kosong dan belum diusahai oleh masyarakat.
"Waktu foto ini diambil dulu mungkin air terjun ini masih dianggap mistis. Mungkin juga tidak banyak orang yang berani turun ke bawah air terjun," katanya.
Sekarang air terjun yang langsung mengalir ke Danau Toba ini sudah ramai dikunjungi. Jika ingin lebih dekat dengan air terjun, kita harus menapaki tangga sepanjang kira-kira 1 kilometer. Saat turun ke bawah, kita bisa menengok ke belakang dan melihat Danau Toba. Rasa capai karena seperti telah menapaki ribuan anak tangga langsung hilang jika kita sudah sampai di kaki air terjun dan merasakan kemegahan Sipisopiso.
3. Tigaras
Di Tigaras, sisi yang paling populer adalah Pantai Garoga. Belakangan, Pantai Paris yang seperti foto lama di atas memiliki bebatuan besar dan lahan terbuka yang cukup luas juga mulai dipromosikan sebagai tempat pariwisata.
Saat ini Pantai Paris semakin populer. Pada akhir pekan, tempat ini dijadikan tempat berlibur bagi keluarga dan komunitas. Selain bermain air dan menikmati pemandangan danau, disini juga tersedia hiburan musik.
"Tempat penginapan di atas itu sudah tidak ada lagi. Dulu citranya kurang bagus karena terkenal sebagai penginapan untuk pasangan mesum. Sekarang penginapannya sudah berganti. Bangunannya jadi lebih bagus," kata Charis.
4. Tongging
Tongging adalah desa yang letaknya tepat di bawah air terjun Sipisopiso dan bertemu langsung dengan Danau Toba. Selain gambar bukit yang belum diurati oleh jalan, pada foto lama yang merupakan reproduksi dari kartu pos di masa lalu sepertinya masih banyak sawah di desa ini. Sekarang Tongging lebih banyak ditumbuhi sayuran dan palawija.
Tentu saja kita dapat melihat usaha-usaha di bidang pariwisata juga tumbuh di daerah ini. Penginapan yang relatif terjangkau dapat dipakai untuk wisatawan yang ingin beristirahat setelah seharian berkunjung ke berbagai daerah wisata di dataran tinggi Karo dan air terjun Sipisopiso.
KOTAK KOMENTAR
|