Versi Kisah Cinderella dari Berbagai Negara (Ada yang Seram!) -
Siapa sih yang tidak kenal dengan dongeng Cinderella? Cerita tentang seorang gadis baik hati dengan sepatu kaca yang berhasil memikat hati sang pangeran. Dongeng yang sudah ada sejak lama ini bahkan juga sudah sering dibuat sebagai film, baik film kartun ataupun remake film dengan alur cerita yang sedikit diubah. Meski begitu dongeng ini toh tetap disukai sebagai kenangan masa kanak-kanak.
Kisah Cinderella memiliki resep yang sama seperti dongeng yang lainnya, yaitu kebaikan melawan kejahatan. Formula dongeng ini berkisar tentang seorang gadis baik hati yang diperlakukan tidak adil oleh ibu tiri dan dua saudari tirinya. Namun ia akhirnya berhasil lepas dari masalah dan menikah dengan seorang pangeran yang jatuh cinta padanya. Nah, kisah dengan formula yang mirip seperti ini ternyata banyak ditemukan di berbagai negara lainnya, lho. Berikut ini beberapa versi kisah Cinderella yang dimaksud.
1. Ye Xian dari China
Ye Xian adalah variasi kisah Cinderella paling tua yang pernah dikenal. Cerita ini pertama kali dicetak pada abad ke-9 dalam kompilasi legenda dan dongeng dari Youyang. Yang berbeda dalam dongeng ini adalah saudari tiri Ye Xian hanya satu, yaitu Jun Li. Dalam dongeng ini, yang membantu Ye Xian bukanlah sosok ibu peri, melainkan ikan yang sangat besar dan cantik dengan mata serta sisik emas. Ikan yang tinggal di danau dekat rumahnya ini adalah penjaga yang dikirimkan oleh ibu kandung Ye Xian dari surga. Namun dalam dongeng ini, ikan ini akhirnya dimasak dan dimakan oleh ibu tiri dan saudari tirinya. Meski begitu tulang-tulang ikan ini ternyata memiliki kemampuan yang ajaib yaitu bisa mengabulkan permintaan. Maka Ye Xian meminta gaun yang indah agar bisa datang ke sebuah festival tahunan.Dongeng Ye Xian juga meliputi cerita tentang bagaimana ia diperlakukan secara semena-mena oleh ibu tiri dan saudari tirinya, serta tentang peristiwa ketika kecantikan Ye Xian yang memakai baju indah membuat banyak mata terpesona padanya. Jika dalam kisah Cinderella ada sepatu kaca yang tertinggal, maka dalam kisah Ye Xian sepatu emas-lah yang tertinggal. Berkat sepatu emas ini, Ye Xian akhirnya menikah dengan sang pangeran. Di beberapa versi yang lain, suami Ye Xian ternyata menjadi serakah dan menyalahgunakan kekuatan tulang ikan milik Ye Xian. Akhirnya tulang ikan tersebut kehilangan kekuatannya sehingga Ye Xian kemudian mengubur tulang ikan tersebut di tepi laut bersama emas yang sangat banyak. Raja dengan beberapa pasukan berusaha mencari tulang ikan tersebut, tapi sudah tidak pernah ditemukan lagi.
2. Tam dan Cam dari Vietnam
Dalam dongeng dari Vietnam ini, Tam adalah si baik, dan Cam adalah si jahat. Sama seperti alur kisah Cinderella, Tam juga mengalami berbagai macam siksaan dari Cam dan ibu tirinya. Namun dengan bantuan Budha dan pelindungnya, ia berhasil bebas dari saudari dan ibu tirinya serta menikah dengan pangeran. Meski begitu, cerita ini masih belum berakhir.Ketika ayah Tam berulang tahun, Tam pulang kembali untuk menunjukkan penghormatannya kepada sang ayah. Dari sini cerita berlanjut semakin serius. Tam akhirnya terbunuh oleh ibunya sehingga Cam menikahi raja menggantikan saudaranya. Namun Tam ternyata beberapa kali bereinkarnasi mulai dari menjadi burung, pohon cedar, hingga pohon kesemek. Namun ia selalu dihancurkan oleh Cam dan ibunya. Namun setelah ia berubah menjadi kesemek, barulah ia memiliki kemampuan untuk menjadi sosok manusia sehingga bisa bertemu lagi dengan raja. Jika di kisah Cinderella tidak diceritakan bagaimana akhir kisah tokoh jahatnya, versi Tam dan Cam memiliki akhir yang mengerikan untuk si tokoh jahat. Cam yang kembali bertemu Tam bertanya apa sebenarnya rahasia kecantikannya. Tam menjawab bahwa rahasia kecantikannya adalah mandi di air mendidih. Cam kemudian melakukan saran Tam dan terebus hidup-hidup. Tubuh Cam kemudian dipotong-potong dan dijadikan satu toples makanan. Tam mengirimkan toples tersebut kepada ibu tirinya. Ibu tirinya yang tidak tahu asal makanan tersebut langsung saja membuka toples dan memakannya. Burung gagak yang lewat kemudian berteriak,“Lezat! ibu memakan daging putrinya sendiri! Apa masih ada sisa? Beri aku sebagian.” Ibu tiri tersebut marah, tapi setelah makanan tersebut habis, ia menemukan kepala Cam di dasar toples sehingga ia kemudian tewas karena saking kagetnya.
3. Si Cantik Vasilisa dari Rusia
Kisah ini juga sama seperti cerita Cinderella dengan formula yang sama. Satu ibu tiri, dan dua saudari tiri. Namun ada beberapa perbedaan yang lebih mencolok dalam cerita ini. Misalnya, bantuan yang dia dapatkan bukan dari seorang ibu peri, melainkan sebuah boneka peninggalan ibunya. Selanjutnya, dalam cerita ini Cinderella bukan sosok yang diam dan menunggu diselamatkan pangeran, namun ia berani menjadi lebih mandiri.Demi mendapatkan cahaya, Vasilisa pergi ke hutan dan menemui Baba Yaga yang seram. Di perjalanan ia bertemu dengan pria berkuda dalam pakaian serba putih, serba merah, dan serba hitam yang melambangkan pagi, senja, dan malam. Tidak hanya itu saja, dalam cerita ini Vasilisa juga tidak langsung menikah dengan raja. Batu bara yang dibawa Vasilisa dari Baba Yaga ternyata membakar ibu dan saudara tirinya. Vasilisa kemudian memilih untuk bekerja sebagai pembuat kain dan keahliannya dikenal di ibu kota Rusia. Reputasinya terdengar sampai ke telinga Raja yang akhirnya menikahi Vasilisa. Terlihatlah bahwa di dongeng versi ini, terdapat perjuangan nyata dari Vasilisa, jadi bukan hanya karena sepatu yang tertinggal.
4. Rushen Coatie dari Skotlandia
Versi dongeng yang satu ini datang dari Skotlandia. Dalam cerita ini, ada 4 orang tokoh jahat yaitu ibu tiri dan 3 orang saudari tiri. Dalam dongeng ini juga tidak ditemukan sosok peri, sedangkan yang membantu Rushen Coatie adalah seekor anak sapi berwarna merah.Selain itu, pertemuan dengan pangeran juga tidak terjadi sekali saja, tapi hingga tiga kali. Di pertemuan ketiganya inilah pangeran memasang penjaga untuk menghentikan agar ia tidak lari. Tapi ia melompati mereka dan sepatunya yang terbuat dari kaca jatuh dan tertinggal. Seperti dalam kisah Cinderella, pangeran juga menggunakan sepatu ini untuk menemukan wanita yang temui di pesta. Saudara tiri Rushen Coatie memotong sebagian kakinya agar muat dengan sepatu tersebut, tapi pangeran mengetahuinya. Rushen Coatie yang akhirnya mencobanya kemudian menikah dengan pangeran.
5. Pohon Birch yang Menakjubkan dari Finlandia dan Rusia
Versi cerita yang ini lebih mengenaskan dari cerita sebelumnya sejak awal hingga akhir cerita. Ibu tiri dalam dongeng ini sebenarnya adalah seorang penyihir yang menyamar. Setelah mengubah seorang wanita menjadi domba, ia berubah bentuk menyerupai wanita tersebut dan tinggal bersama keluarganya. Sementara itu, si penyihir kemudian menyuruh suaminya membunuh si domba (yang sebenarnya adalah istrinya sendiri).Cerita berlanjut dengan si penyihir yang akhirnya memiliki anak sendiri dan menyiksa anak asli dari si wanita yang berubah menjadi domba tersebut. Sementara itu, anak perempuan yang menjadi tokoh baik ini mendapatkan bantuan dari pohon birch yang tumbuh dari tulang belulang domba yang sudah di sembelih tersebut.
Pertemuan dengan pangeran dalam cerita ini juga tidak terjadi sekali, tapi beberapa kali. Di setiap pertemuan, pangeran berhasil mendapatkan barang berharga si putri mulai dari cincin, sepatu, dan gelang. Dengan tiga benda inilah pangeran bisa menemukan putri kembali. Tapi sekali lagi, dengan kekuatan penyihir, si putri diubah menjadi rusa dan anak penyihir yang menggantikannya. Namun pada akhirnya, si putri ternyata berhasil berubah menjadi manusia kembali, tapi karena malu tidak memakai pakaian, ia berubah menjadi alat tenun. Pangeran yang tahu istrinya tidak berubah kembali menjadi manusia, langsung menghancurkan alat tenun tersebut.
Tidak berhenti di situ, pangeran kemudian memasang jebakan untuk si penyihir dan putri-putrinya. Ia memerintahkan api besar dibuat di bawah sebuah bak mandi yang diisi aspal dan ditutup dengan kain berwarna cokelat dan biru. Si penyihir dan putrinya kemudian masuk ke bak mandi tersebut sehingga mereka terbakar hingga tewas. Dalam cerita ini, baik tokoh baik maupun tokoh jahat semuanya meninggal dan tidak ada yang selamat.
Tidak semua kisah dongeng itu selalu berakhir bahagia. Bahkan terkadang ada juga beberapa yang berakhir menyedihkan atau bahkan cukup mengerikan. Namun sebenarnya inti dari semua cerita tersebut adalah untuk mengajarkan tentang nilai moral dan kebaikan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment